Yogyakarta- media binanguncemerlangtv.co.id, warta pendidikan, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (SMA Muhi) mendapatkan penghargaan sebagai Sekolah Model SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) dan Pelajar Tangguh Bencana.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Sekertaris Umum PP Muhammadiyah sekaligus Menteri Pendidikan Dasar Menengah Republik Indonesia Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed pada Kamis, 26 Juni 2025. Penghargaan ini diserahkan langsung kepada Kepala SMA Muhi Drs. H. Herynugroho, M.Pd dalam acara Jambore Relawan Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang ke-3 di Objek Wisata Wonderpark, Tawangmangu,
Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Acara Jambore ini diselenggarakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) beserta Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Jambore ini mengusung tema
“Memperkuat Ketanggungan Menuju Indonesia yang Berkemakmuran” yang dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 26-29 Juni 2025. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M. Ed mengatakan bahwa penghargaan Satuan Pendidikan Aman Bencana ini penting demi langkah-langkah konkret untuk kehidupan di sekolah yang aman dan ramah anak.
Karena itu peran sekolah Muhammadiyah dalam pencegahan dan penanganan bencana sangat penting, agar kita semua memiliki semangat, memiliki ikatan yang semakin kuat ketika bencana itu terjadi. Ketika musibah itu terjadi, kita tidak hanya meratapi apa yang terjadi, tapi kemudian langkah maju, langkah konkret, berbuat sesuatu dalam rangka dalam menyelamatkan kehidupan, ” ungkapnya.
Menurut kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Drs. H. Herynugroho, M.Pd menyatakan bersyukur atas penghargaan ini. Kepala sekolah menyampaikan bahwa bencana alam adalah ancaman yang selalu mengintai tanpa memandang waktu.
Tidak jarang sekolah menjadi salah satu titik rawan terjadinya bencana saat jam pelajaran berlangsung. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta telah membentuk tim SPAB dan memiliki tiga pilar utama, yaitu Fasilitas Sekolah Aman,
Manajemen Bencana di Sekolah, dan Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana. SMA Muhi juga telah memiliki tim Safety Briefing yang dibentuk sebagai salah satu persyaratan agar SMA Muhi dapat memenuhi standar sebagai sekolah aman bencana sesuai ketentuan pemerintah” papar kepala sekolah.
Selanjutnya Drs. H. Herynugroho, M.Pd juga menyampaikan bahwa tim Safety Briefing ini terdiri atas peserta didik yang mengikuti ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dan Tafakkur Alam Muhi (FALAHI). Tim Safety Briefing melengkapi 4 tim yang sebelumnya sudah ada dalam bagian dari tim SPAB SMA Muhi. Saat ini sudah ada 5 divisi dalam SPAB SMA Muhi yaitu tim Commander sebagai komandan lapangan,
tim informasi, tim logistik, tim evaluasi yang saat ini di SMA Muhi sudah ada bagian Vertikal Rescue, dan tim safety briefing Menurut Muhammad Aalim selaku penanggung jawab teknis tim SPAB SMA Muhi, sekolah aman bencana adalah Satuan Pendidikan (SP) yang menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana.
Terdapat tiga pilar utama Satuan Pendidikan Aman Bencana yaitu Fasilitas Sekolah Aman, Manajemen Bencana di Sekolah dan Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana. Bayu Dwi Pinto Kurniawan, S.Sos. selaku wakil kepala bidang sarana prasarana menyatakan saat ini SMA Muhi telah memiliki tiga pilar utama Satuan Pendidikan Aman Bencana(SPAB) yang telah memetakan berbagai hal seperti: perawatan gedung, mitigasi non-struktural, k
eselamatan terhadap kebakaran, rencana kesiap siagaan bencana di tingkat keluarga, rencana areunifikasi keluarga, latihan (simulasi) sekolah, dan pendidikan akan keamanan struktural. “SMA Muhi berkomitmen sebagai percontohan sekolah aman bencana di Provinsi DIY. ’Yad’
Berita Terkait