Bantul – Media Binanguncemerlangtv Meski diguyur hujan, upacara bernuansa budaya Jawa memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kalurahan Canden Ke-79 Jetis Bantul yang berlangsung dihalaman kantor kalurahan ini, Rabu (26/11/2025), berlangsung dengan penuh semangat, tertib dan lancar. Bertindak selaku Inspektur Upacara Lurah Canden Beja WTP SH.MH. Selaku Pucuk Caos Pelaporan Sekdes Canden Purwoko Nugroho ST. Sebagsi Komandan umUpacara Jogoboyo Canden Sukijan B.Sc.
Sedangkan jumlah pesertanya ratusan dari berbagai eleman termasuk para pamong dan TP PKK Canden. Nampak hadir pula dan nampak ada karangan bunganya yaitu Anggota Komisi B DPRD Bantul Saryanto. Anggota Komisi D Herry Fahamsysh MM dan Ketua Komisi C Dwi Kristiantoro ST. Selain itu juga Kepala Dina Pemberdayaan
Masyarakat dan Kalurahan (DPMK) Bantul Afif Ummahatun SH dan Panewu Jetis Anwar Nurrohman S.Tp. M. Eng serta Lurah Sumberagung Jetis yang pengurus APDESI Bantul Yudhi Fahrudin. Pada kesempatan ini Lurah Canden Beja WTP. SH.MH dalam amanatnya menyampaikan dan serasa mengajak agar masyarakat menguatkan budaya gotongroyong untuk memajukan wilayahnya. Meski kini merupakan era modern dan tehnologi namun budaya gotong royong serte kerukunan agar diperkuat", ungkapnya.
Seusai upacara, Beja, mengatakan, usia Kalurahan Canden, kini baru 79 tahun dan relatif masih muda dibandingkan kalurahan lainya di Jetis. Hal itu ada sejarahnya tersendiri. Semula kalurahannya dibagi atau mencakup tiga yaitu Gedangan, Suren dan Sanggrahan. Namun sejak 26 November 1946 pemerintahannya digabung menjadi satu yaitu Canden", ungkapnya.
Seperangan (sebagian) tanah di Gedongan dahulu masuk pada kewilayahan Kraton Kusunanan Surakarta. Saat itu pula sebagian tanah setempat banyak yang digunakan untuk pembuatan batu bata untuk membangunan Makam Panjimatan Imogiri. Tentang agenda kegiatan yang telah dilaksanakan pada HUT kali ini diantaranya pentas seni tradisi meliputi ronda tektek, srandol, jetilan anak dan gejok lesung yang kesemuanya merupakan potensi Canden.
Agenda lainya zarah ke makam mantan lurah. Anjangsana ke mantannya para lurah yang masih hidup, doa bersama dan tirakatan serta pelatihan "sesorah" (pidato dan MC) berbahasa Jawa diikuti para pamong dan warga. ‘Sup
Berita Terkait