Latest News
  • SELAMAT DATANG DAN KAMI UCAPKAN TERIMKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI WWW.BINANGUNCEMERLANGTV.CO.ID, KLIK JUGA  CANEL BINANGUN CEMERLANGTV.

Kepala Dinas Pertanian Ir. Suparmono Angkat Bicara Sapi Kena Antrak Prambanan Sleman


DOK FOTO SAPI SEHAT MAU MAKAN 

Sleman- media warta digital binanguncemerlangtv. lintas daerah, kasus sapi mati kena penyakit pada 7 Maret 2024 di tempat Murjoko (Kepala Dukuh Kalinongko Kidul) bahwa 1 ekor sapi betina umur 1 tahun miliknya yang dipelihara oleh Bapak Suryanto mati dengan gejala klinis keluar kotoran dan darah dari anus.

Petugas Pusat Kesehatan Hewan Prambanan berdasarkan laporan tersebut kemudian melakukan pengambilan sampel darah, selanjutnya oleh Tim Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sleman sampel darah langsung dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.

Pada tanggal yang sama 1 (satu) ekor kambing milik Bapak Suryanto mati dan bangkainya dibuang ke sungai (kematian kambing ini tidak dilaporkan ke Petugas). Dikarenakan pelapor kematian sapi tersebut adalah Kepala Dukuh Kalinongko Kidul,

Gayamharjo maka petugas berasumsi bahwa lokasi ternak mati tersebut masih berada di wilayah Gayamharjo, Prambanan. Pada saat akan dilakukan penguburan baru teridentifikasi bahwa lokasi kandang Bapak Suryanto berada di Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul.

Selanjutnya temuan tersebut dilaporkan kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul. Pada saat Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul melakukan investigasi diperoleh informasi bahwa beberapa hari sebelumnya ada ternak kambing dan paket daging yang masuk ke Kayoman berasal dari Kalinongko Kidul. Lokasi kematian ternak sapi ini merupakan daerah perbatasan 3 wilayah, yaitu : Prambanan, Gantiwarno dan Gedangsari.

Masyarakat di wilayah tersebut banyak yang masih berkerabat dan merupakan saudara, termasuk juga tardisi dan budayanya. Pada tanggal 8 Maret 2024 Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman dan Pusat Kesehatan Hewan Prambanan melakukan investigasi dan Komunikasi,

Informasi dan edukasi di Kalinongko Kidul, bersamaan dengan Tim Puskesmas Prambanan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Dari investigasi tersebut diperoleh beberapa informasi bahwa sejak tanggal 14 Januari 2024 sampai dengan 2 Maret 2024, bahwa ada 8 ekor kambing dan 1 ekor sapi yang mati, mati dikubur, mati dibuang ke sungai, dan sakit disembelih. Pada tanggal 8 Maret 2024 hasil uji sampel darah yang dikirim oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman tanggal 7 Maret 2024 di lokasi Kayoman dan diperiksa oleh Balai Besar Veteriner Wates dinyatakan (+).

Pada tanggal 8 Maret 2024 berdasarkan koordinasi dengan Tim Balai Besar Veteriner Wates, menetapkan bahwa zona merah di Kalinongko Kidul adalah : zona dimana titik kasus terjadi dan semua area pendistribusian daging, sedangkan zona kuning adalah area yang berbatasan dengan zona merah dan masih memiliki resiko penularan, untuk zona hijau adalah area yang tidak memiliki resiko penularan;

Pada tanggal 13 Maret 2024 hasil uji sampel tanah di Kalinongko Kidul yang diambil Tim Balai Besar Veteriner Wates pada tanggal 8 Maret 2024 dan telah diperiksa oleh Balai Besar Veteriner Wates dinyatakan plus. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, sejak ditemukan kasus awal pada tanggal 7 Maret 2024 : Pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2024 Pusat Kesehatan Hewan Prambanan telah melakukan pengambilan dan pengiriman sampel darah untuk diuji di Balai Besar Veteriner Wates, dan Pusat Kesehatan Hewan Prambanan telah berkoordinasi dengan Puskesmas Prambanan dan Kalurahan Gayamharjo; Pada hari Jum’at tanggal 8 Maret 2024 Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman,

Pusat Kesehatan Hewan Prambanan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman melakukan penyidikan epidemiologi (PE) / investigasi dan pemberian obat kepada masyarakat Kalinongko Kidul yang ikut dalam proses penyembelihan dan mendapat paket daging dari ternak yang disembelih; Pada tanggal 8 Maret itu juga secara bersama dilakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada warga Kalinongko Kidul, Gayamharjo yang intinya : untuk segera melaporkan setiap kasus kejadian ternak sakit/mati kepada petugas Kesehatan Hewan.

Untuk penanganan terhadap ternak yang ambruk/mati untuk tidak disembelih, daging hasil penyembelihan yang masih disimpan oleh warga agar akan segera diambil dan dimusnahkan, serta memastikan untuk sementara waktu tidak ada ternak yang keluar atau masuk ke wilayah Kalinongko Kidul, Gayamharjo.

Sedangkan Tim Balai Besar Veteriner Wates juga melakukan investigasi dan pengambilan sampel tanah di lokasi kandang Bapak Wagiman; Pada hari Sabtu tanggal 9 Maret 2024 dilakukan desinfeksi di lingkungan kandang Bapak Wagiman Kalinongko Kidul, Gayamharjo,

Prambanan oleh Tim Pusat Kesehatan Hewan Prambanan; Pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2024 Dinas Pertanian, pangan dan Perikanan Kabupaten sleman dan Pusat Kesehatan Hewan Prambanan bersama dengan Tim Gegana Polda DIY juga mengambil dan memusnahkan daging yang masih disimpan oleh warga Kalinongko Kidul untuk selanjutnya dibakar dan disiram menggunakan formalin untuk kemudian dikubur dan disemen serta diberi tulisan kuburan daging Antraks.

Selain itu juga dilakukan pendataan ternak di wilayah RT.05 untuk persiapan pengobatan ternak; Pada tanggal 13 Maret 2024 dilakukan pengobatan dan pemberian vitamin terhadap ternak sapi 143 ekor serta 224 kambing dan domba, yang berada di sekitar lokasi kasus, untuk melindungi ternak yang ada mengingat lokasi di sekitarnya sudah terpapar.

Bersama Tim Balai Besar Veteriner Wates juga melakukan penandaan pada lokasi kejadian baik lokasi kematian, lokasi penyembelihan, lokasi pengulitan dan pemotongan daging, serta penguburan daging; Pada tanggal 13 Maret 2024 dilakukan Koordinasi Lintas Sektoral tentang pengendalian Antraks bertempat di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, melibatkan unsur : Kabupaten/Kota se-DIY,

Kabupaten Klaten, BBVet Wates, BPBD DIY, FKH UGM, dan Dinas Kesehatan DIY; Pada tanggal 14 Maret 2024 dilakukan pengambilan sampel tanah tambahan pada beberapa lokasi di Kalinongko Kidul, untuk mendeteksi luasan penyebaran bakteri Antraks.

Pada tanggal 14 Maret 2024 dilakukan Pertemuan Lintas Sektoral antar pemangku kepentingan terkait penyakit zoonosis di Kabupaten Sleman; Hingga 14 Maret 2024, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan melakukan upaya dan berusaha memastikan tidak ada lagi penambahan kasus ternak sakit dan mati karena Antraks di wilayah Kalinongko Kidul dan sekitarnya, jelas Suparmono (Mar)

Berita Terkait


Tidak Ada Komentar


Tinggalkan Komentar


*) Wajib Diisi