Bantul media binanguncemerlangtv.co.id Para korban bencana alam Gempa Kabupaten Bantul Tahun 2006 yang tergabung dalam "Bantul Bangkit" dan selaku digable selalu berupaya agar tetap happy (bahagia) dalam hidup di tengah masyarakat.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Paguyuban "Bangkit Bersama" Korban Gempa Bantul 2006, Saif Buldani didampingi Wakil Ketua Busro, pada acara pertemuan rutin paguyuban ini, di Kedai Nasi Bakmi Pit Jowo Sudimoro Timbulharjo Sewon Bantul yang juga merupakan rumah seorang anggota paguyuban ini, Siti, Minggu (14/12/2025).
"Memang selama ini seringkali kami mengadakan kegiatan. Salah satunya seperti hari ini adalah pertemuan rutin sebulan sekali", katanya.
Dalam acara rutin diisi dengan sejumlah kegiatan diantaranya arisan dan pengumpulan dana sosial.
Selain itu doa bersama dan ceramah tentang motivasi serta musyawarah diikuti oleh para pengurus dan anggota paguyuban ini.
Sedangkan acara kain yang tidak rutin diantaranya akan mengadakan touring bersama mempergunakan sepeda motor roda 3 (untuk difable).
Lokasinya JJLS atau melihat Jembatan Pandansimo (Kabanaran) starnya di Pasar Seni Gabusan (PSG) pada Minggu (14/12/2025).
Maksud dan tujuankegitan untuk media silaturahmi guna mempererat kebersamaam m, mencari hiburan serta tukar pengalaman. "Intinya bahwa kami selalu berupaya agar tetap gembira meski sebagai difeble", sambungnya.
Sementara itu, Jurnalis BCTV, Supardi, yang meleput dan kebetulan diminta menyampaikan motivasi pada forum ini, menyatakan, meski diberi cobaan (musibah) oleh Allah SWT, namun manusia diharapkan harus tetap sabar dan tabah serts berdoa agar tidak ada musibah lagi nantinya.
"Dalam Alquran disebutkan "Layukallifullahu nafsan Illa wus'ahaa" (Allah SWT tidak akan memberikan cobaan yang tidak sesuai dengan kekuatan yang dicobanya). Jika seseorang atau kelompok bersabar menerima cobaan, maka akan mulya di Mata Allah", demikian Supardi.
Dikatakan, jika orang yang diberikan cobaan sering beodoa, insyaaAllah keluarga dan anak turunnya akan diberikan kemudahan. Oleh karena itu, rajin berdoa dan sabar besar manfaatnya untuk diri sendiri keluargs bahkan orang lain.
"Agar hidupnya baik maka seseorang harus mempunysi ilmu. Sesuai sabda Nabi bahwa barang siapa ingin mulya di dunia harus berilmu.
Yang ingin mulya di akhirat harus memiliki ilmu dan untuk mulia di dunia -ahirat, demikian pula", tutur Supardi yang pada kesempatan itu sempat membacakan qiroah Alquran.
Pertemuan ini terasa penuh keakraban dan kebersamaan bahkan terkandung agamis serta menentramkan.Sup
Berita Terkait