Lurah Wonokromo Machrus Hanafi saat berpidato didampingi para pamong
Bantul binanguncemerlangtv, lintas daerah, Masa yang jumlahnya ratusan melakukan demo (unjukrasa) terkait dengan adanya dugaan kuat penyimpanan (korupsi) penggunaan keuangan milyaran rupiah di Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Wanokroomo Pleret Bantul, Senin (22/12/2025).
Berdasarkan informasi bahwa uang Pemkal Wonokromo dibawa dan diselewengkan serta digunakan oleh Danarta (Bendara), Sulastri. Kejadian ini beberapa waktu lalu dilaporkan ke Kejari Bantul hingga polemic dugaan penyalahgunaan kian anget apalagi kejari turun tangan. Informasi yang ada adanya kasus ini Kejari juga telah menindak lanjuti bahkan mamanggil dan memintai keterangan kepada Lurah Wonokromo H.AM. Machrus Hanafi S.Ag dan sebelumnya kejari juga telah memintai keterangan kepada Mantan Sekdes ,(Carik) H. Ahmad Riyanto dan sejumah pamong.
Akibat dugaan penyelewengan keuangan itu, pihak Danarta, informasinya Sulastri tidak pernah kelihatan di Kalurahan Wonokromo sehingga berakibat penggajian kepada para pamong berhenti dan Pembangunan terhenti,
kemudian pelayanan terhambat dan terkendala, kata sejumlah warga ketika memberikan info kepada sejumlah awak media. Sedang informasi yang cukup mengagetkan,
Diketahui pula berdasarkan hasil dari pemeriksaan oleh Kejari Bantul kepada Machrus belum lama ini bahwa tanda tangan Lurah Machrus dugaan dipalsukan oleh Danarta saat melakukan pencairan uang di Bank. Menyikapi dan polemic maka warga merespon hal itu, hingga terjadilah unjukrasa dan pada hari ini bersama elemen warga yang tergabung dalam Peduli Wonokromo yang bergerak untuk transparansi.
Unjuk rasa dilmulai sekitar 10.00 Wib hingga pukul 11.00 Wib. Masa melakukan berorasi yang intinya mengecam dan mengutuk keras korupsi itu. "Kami dan kita semua menuntut agar kasus korupsi ini diusut tuntas.
Korupsi ini tidak mencerminkan karakter Wonokromo yang dikenal agamis. Semua yang terlibat harus diusut", tegas salah seorang pengunjukrasa,
Ahmad Rian dalam orasinya. Sedangkan kronologi demo ini sendiri masa mulai berdatangan dengan berjalan kaki lalu menlnggelar orasi.
Sesaat kemudian serombongan sepeda motor yang berkonvoi dan sebagian sempat masuk ke halaman Kantor Kalurahan Wonokromo namun akhirnya dapat diantisipasi dan dikendalikan oleh pihak keamanan (Polri-TNI dan Pol PP). Pada kesempatan ini juga sempat terjadi pembakaran ban bekas oleh pendemo namun ahirnya kobaran api dipadamkan oleh mereka. Pada kesempatan itu,
Lurah Machrus Hanafi didampingi para pamong saat dimintai memberikan jawaban oleh para pendemo, menyatakan, pihaknya siap menerima aspirasi warga.
"Saya dan Kami menerima aspirasi jenengan sedoyo. Kasus ini jika diproses secara hukum saya juga siap", ungkap Machrus.
Di tambahkan oleh lurah itu, mengkait tentang tuntutan warga agar Pemerintah Kalurahan transparan dalam pengelolaan keuangan dan harus dicantumkan dan dapat diketahui publik, Machrus juga menganggapnya.
Kata Dia. Sementara iru terpantai oleh media dalam demo kali ini nampak puluhan personil keamanan dari Pori-TNI dan Pol PP bertugas berjaga jaga mengantisipasi jika terjadi kerusuhan masa, Demo itu sendiri ternyata berjalan lancar, tertib dan aman. Sup
Berita Terkait